IEDUL ADHA 1442 H
SHOLAT IEDUL ADHA 1442 H DI LINGKUNGAN KELUARGA MUSHOLA AL IHSAN
Bapak Imam Abdullah sebagai pembawa acara pembukaan |
Bpk Akhori bertindak sebagai Bilal |
Bpk, Teguh Lisono yang bertindak sebagai imam/khatib |
Jama'ah sholat sunnah iedul adha dari beberapa kepala keluarga di lingkungan mushola |
Khutbah Pertama
اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ.
اْلحَمْدُ لِلّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنسْتغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ. وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أنْ لاَ إلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ. وَأشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ هَذَا الرَّسُوْلِ الْكَرِيْمِ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَمَّا بَعْدُ:
فَيَا عِبَادَ اللهِ،
أُصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar wa lillaahil-hamd.
Jama’ah Idul adha yang berbahagia. Marilah bersama
kita meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan
sebaik-baiknya, yaitu dengan kita menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi
semua larangan-Nya.
Semoga Allah memberikan petunjuk agar kita bisa berada
di jalan yang lurus dan Allah memberikan
kekuatan, kesabaran kepada kita semua dalam menjalani ujian di masa pandemi
Covid-19 ini.
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah.
Hari ini kita semua merayakan lebaran Idul adha dengan
penuh keterbatasan. Di saat wabah masih ada di sekitar kita, kita melaksanakan
Sholat Ied di mushola yang sederhana ini. Namun demikian, semoga tidak
mengurangi rasa syukur kita, karena Allah masih memberikan kesehatan kepada
seluruh anggota keluarga kita dengan nikmat kesehatan dan umur panjang.
Dengan bersyukur, seraya mengucapkan kalimat : Alhamdulillah,
kita berharap semoga Allah terus menambah nikmat kita bersama, sebagaimana
firman-Nya dalam surat Ibrahim ayat 7:
لَئِن شَكَرْتُمْ
لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌۭ
Artinya:
“Jika kalian bersyukur, maka sungguh Aku akan tambah untuk kalian (akan
nikmat). Dan jika kalian kufur, sesungguhnya siksa-Ku sangatlah pedih.” (QS.
Ibrahim: 7)
Allahu
Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillaahil-hamd.
Jama’ah sholat sunnah iedul adha yang dirahmati Allah.
Wabah Covid-19 sampai saat ini masih mewabah di muka
bumi ini, termasuk di kampung kita ini, bahkan kita belum bisa memastikan kapan
akan berakhirnya.
Untuk itu, marilah kita imani bahwa wabah ini Allah
turunkan kepada kita agar kita bisa lebih berhati-hati terhadap nikmat sehat
yang pernah kita rasakan selama ini.
Bisa jadi pandemi ini Allah turunkan lantaran
kelalaian kita, mungkin kita lupa tidak pernah mensyukuri nikmat sehat yang
Allah berikan kepada kita, kita tidak pernah menyadari bahwa nikmat sehat itu
merupakan bagian dari rezeki yang tak terhingga yang diberikan oleh Allah swt
kepada kita, sehingga Allah turunkan musibah ini kepada kita.
Untuk itu, marilah untuk terus bersabar, jangan putus
asa dan menyerah. Apalagi berprasangka buruk kepada Allah swt, na’udzubillah.
Mari kita tetap berusaha dan ikhtiar, salah satunya dengan
cara melaksanakan himbauan pemerintah, melaksanakan protokol kesehatan dengan
sebaik-baiknya. Amalan ibadah juga mari untuk terus kita tingkatkan, misalnya shalat,
meski sementara waktu dilakukan di rumah,
puasa, dan ibadah lainnya.
Juga tidak kalah pentingnya adalah berbagi kebaikan pada semua orang, saling
menolong dengan saudara, dan tetangga kita.
Jikalau ada tetangga kita yang kebetulan saat ini
terpapar Covid-19, mari kita ulurkan tangan untuk membantu dan menolong mereka,
jangan sekali-kali mengucilkan mereka.
Harta yang saat ini kita miliki sesungguhnya harus kita bersihkan dengan cara kita bersedekah kepada sesama yang membutuhkan.
Karena sesungguhnya, inilah bukti nyata kita berpasrah pada Allah dan meminta pertolongan kepada-NYA semata, sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al Fatihah: 5
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Artinya: “Hanya kepada-Mu, kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan.”
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar wa lillaahil-hamd.
Hadirin jamaah sholat sunnah iedul adha rohimakumullah.
Ikhtiyar lahir harus terus dilakukan dengan menjaga
kesehatan, dan yang bisa kita lakukan saat ini dengan mematuhi aturan
pemerintah, melaksanakan protokol kesehatan sebagaimana himbauan pemerintah
yaitu “Disiplin 5M” = memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi
mobilitas, dan menjauhi kerumunan. Upaya ini mari kita sempurnakan pula dengan
tawakkal dan berdoa kepada Allah swt Yang Maha Rahman dan Rahim.
Kita yakini bahwa segala sesuatu, hanya Allah-lah Yang
Maha Berkehendak
Jangan pernah merasa bosan atau lelah dalam berdoa.
Sebab, dengan do’a kita berharap Allah akan memberikan keselamatan kepada
anggota keluarga kita, tetangga kita, lingkungan kita, negara tercinta kita
bahkan seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini,
Kita mohonkan keselamatan dunia dan keselamatan
akhirat dengan do’a :
رَبَّنَا آتِناَ فِيْ
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Artinya: “Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami di
dunia ini akan kebaikan dan begitu pula di akhirat akan kebaikan. Dan lindungilah
kami dari adzab neraka.”
Demikianlah khutbah singkat ini saya sampaikan, semoga
Allah Swt selalu membimbing anggota keluarga kita pada jalan yang diridai-Nya,
Allah jaga kita semua dari wabah ini. Aamiin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى
اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ.
إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم.
Khutbah Kedua
اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ
اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ،
اَللهُ اَكْبَرُ،
اللهُ اَكْبَرْ كبيرا
وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً . لاَ اِلَهَ
اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ. اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ
أَمَرَناَ أَنْ نُصْلِحَ مَعِيْشَتَنَا لِنَيْلِ الرِّضَا وَالسَّعَادَةِ،
وَنَقُوْمَ بِالْوَاجِبَاتِ فِيْ عِبَادَتِهِ وَتَقْوَاهُ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ
اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
كِثيْرًا.اَمَّا بَعْدُ
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ
ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦوَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم
مُّسْلِمُونَ..
Hadirin
rahimakumullah...,
Bukan menjadikan hal
yang asing lagi buat kita, rakyat Indonesia yang terkenal memiliki adat budaya ketimuran
yang sangat kental dengan rasa kekeluargaan,
Saat mana kita
merayakan hari-hari besar keagamaan, sudah barang tentu yang terbayang dalam
benak kita, biasanya adalah momen-momen bahagia saat berkumpul bersama dengan
orang-orang yang kita cintai.
Begitupun di hari
raya Iedul Adha sekarang ini sering kali kita teringat akan kerabat-kerabat
kita, keluarga kita, akan orang tua kita, handai taulan dan saudara-saudara
kita.
Pada waktu-waktu yang
lalu kita mungkin masih bersama kedua orang tua kita..., namun hari ini boleh
jadi di antara kita keduanya sudah tiada.
Mereka mendahului
kita menuju alam baqa dan saat ini tinggal kita yang meneruskan cita-cita dan
perjuangannya.
Di tahun-tahun lalu
kita bersama anak-anak kita, namun hari ini boleh jadi di antara kita ada yang sudah
tidak bersama lagi dengan mereka.
Di tahun-tahun lalu
kita masih bisa merasakan manisnya canda mesra dari sang suami,
Masih bisa melihat
manis dan indahnya senyuman dari sang isteri
Namun bisa jadi hari
ini di antara kita ditakdirkan hanya dapat merasakan kenangan bersamanya.
Tentunya muncul
kerinduan untuk bisa kembali dalam suasana yang diharapkan, tapi kerinduan itu
hanyalah tinggal kerinduan.
Kerinduan kita hanya
dibalut dengan linangan air mata, karena tidak mungkin untuk kita akan
mengalaminya kembali.
Untuk itu, pada
kesempatan yang baik ini, marilah kita sama-sama do’akan.
Wabil khusus untuk
para orang tua kita (Bapak dan Ibu) kita yang sudah berpulang ke rahmatullah,
para suami atau para isteri dari kita yang terlebih dahulu dipanggil ke
hadhirat Ilahi Rabbi, bahkan mungkin di antara para jamaah ada yang
putera-puterinya telah mendahului kita menghadap Allah swt,
Mari kita do’akan :
Semoga para almarhum
dan almarhumah Allah ampunkan segala dosa-dosanya,
Allah terima amal
sholehnya serta Allah tempatkan di tempat yang layak di sisi Allah swt.
Dan kita yang masih
hidup, semoga Allah swt mengaruniakan kepada kita kesabaran serta keteguhan
hati untuk senantiasa istiqamah di jalan Allah swt, serta berharap semoga Allah
swt mengakhirkan hidup kita dalam keadaan khusnul khatimah.
Tak lupa juga mari
kita do’akan bersama, barangkali di antara para jama’ah ada salah satu dari
anggota keluarganya yang saat ini sedang terbaring sakit,
Semoga Allah swt, memberikan kekuatan dan keikhlasan kepada hambaNYA yang sedang dirundung duka serta berharap semoga Allah swt meringankan beban sakitnya dan jikalau berkenan Allah sembuhkan mereka dan Allah sehatkan kembali seperti sediakala,
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبٌ
الدَّعَوَاتْ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا
اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ مَا
ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ
اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ
فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Komentar
Posting Komentar